Rabu, 26 Agustus 2009

SAPA - MENYAPA

Hallo... Senang Anda mengunjungi saya. Anda baik-baik saja bukan? Perkenalkan saya:
Nama : Muhammad Sjarkani bin Musa Abdulgani
Tanggal lahir : 8 April 1943 di Martapura, Kalimantan Selatan
Kelamin : Laki-laki
(anak sulung dari 10 bersaudara seibu-sebapa)
Status pernikahan : Berumahtangga (isteri bernama Siti Khotimah)
Anak kandung : Nursari Rinekawati (SSi Astronomi ITB, MSi Meteorologi),
Sandi Sahrinnurrahman (ST Keteknikan Pertanian IPB)
Nuzul Nurlaili (SP Agronomi IPB)
Gena Yayah Inayah (D3 Bahasa Jerman, Unpad)
Almay Salahuddin Rasyidi (SMAN I Bogor)
Pekerjaan : Pensiunan PNS; mantan dosen tetap Departemen Statistika FaMIPA IPB

Alamat komunikasi
Rumah : Griya Indah Blok G No.1, Sindangbarang Bogor
Telepon : (0251)8318829
HP : 081382471550
087770254636
Email : msjarkanim@yahoo.ycom
musa.msjarkani28@gmail.com

Apa yang, Insya Allah, saya dapat kerjakan untuk Anda.

Kalau saya boleh tahu, siapakah gerangan Anda? Tolong isi dan kirim informasinya ke dalam bentuk daftar sebagai berikut:
Nama : ................................................................................................................................
Alamat : ...............................................................................................................................
Apakah Anda seorang
Ø Mahasiswa Program Studi Sarjana 1?
Ya, Program Studi: ..................................................................................................
Departemen/Jurusan ........................................................................................
Fakultas ............................................................................................................
Universitas/Institut/PT .........................................................................................
Bukan
Ø Alumnus Program Studi Sarjana 1?
Ya, Berkiprah dalam dunia kerja?
Sedang/masih mengikuti Program Studi S2/S3?
di ...........................................................................................................
Bukan, melainkan adalah ................................................................................................
Ø Selainnya, yaitu ......................................................................................................

KAMI SIAP MELAYANI ANDA UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN

PEMBELAJARAN: PELATIHAN/KURSUS/BimBel/dsbnya
CONSULTANCY: Skripsi/Tesis/Disertasi, Tenaga Ahli, Project dsbnya
STUDY DESIGN
PEMPROSESAN DATA: Data Handling, Data Analysis, dsbnya
PEMBELIAN MATERI KARYA TULIS KAMI
spesifik ANDA sendiri

DALAM ASPEK STATISTIKA atau PERSTATISTIKAN

KINI DAPAT DIPESAN
STATISTIKA dalam PENELITIAN & PENGEMBANGAN
Konseptual, Kontemporer, Komprehensif, Integratif dan Aplikatif

Jilid 1: LANDASAN DASAR (5 bab)
Jilid 2: METODE-METODE PENGUMPULAN DATA (3 bab)
Jilid 3: TELADAN-TELADAN ANALISIS DATA (6 bab)
Bab 9 Konsep, Asas dan Teknik
Bab 10 Masalah Satu Contoh
Bab 11 Masalah Dua Contoh: bebas dan tak-bebas
Bab 12 Masalah Banyak Contoh
(termasuk masalah perlakuan-perlakuan berfaktor tunggal)
Bab 13 Percobaan Faktorial: perlakuan-perlakuan berfaktor dua
Bab 14 Percobaan Faktorial: perlakuan-perlakuan berfaktor banyak

Teladan-teladan (examples) dan simulasi-simulasi diproses dengan menggunakan ‘computer softwares’. Sebagian besar teladan-teladan analisis data menggunakan ‘real life data’. Dengan bentuk penyajian-penyajian yang diberikan bahasan-bahasan potensial dapat digunakan sebagai suatu “pembanding”, “pelengkap” atau “penyelaras” terhadap buku-buku ajar yang umum digunakan dalam kuliah-kuliah dalam Statistika Dasar, Metode Statistika dan Metodologi Penelitian maupun dalam praktik-praktik pengaplikasiannya.
Dalam dua dekade terakhir ini perkembangan statistika sebagai suatu bidang sains tersendiri maupun sebagai sains yang diterapkan dalam berbagai bidang ilmu-pengetahuan, teknologi, penelitian & pengembangan dan kegiatan praktis sangat pesat. Situasi ini tidak terlepas dari pesatnya perkembangan teknologi komputer, baik mengenai piranti kerasnya maupun piranti lunaknya. Tampaknya dalam masa sekarang dan akan datang strategi pembelajaran statistika perlu ditinjau untuk disesuaikan dengan kemajuan teknologi informatika dan komputasi untuk dipetik manfaatnya dan dihindarkan akibat negatifnya.
Uraian-uraian yang diberikan bersifat konseptual, komprehensif, integratif, bersistem dan aplikatif. Misi aplikatif dapat dilihat misalnya dari teladan-teladan dengan ‘real life data’ dalam beberapa bidang seperti kesehatan, pendidikan, psikologi, rekayasa, sosial-ekonomi, pertanian, kehutanan, perikanan, biologi, genetika dan bioteknologi.
Jika karena keterbatasan bekal pengetahuan Anda dalam bidang Statistika (dan boleh jadi juga dalam Metodologi Penelitian) yang diperoleh ketika mengikuti kuliah-kuliah program studi maka sangat dianjurkan Anda mampu berinisiatif untuk menjalin komunikasi dan konsultasi kepada pihak yang berkompeten: statistisi profesional atau pakar Metodologi Penelitian.

Selasa, 25 Agustus 2009

MARI MENJALIN KOMUNIKASI EFEKTIF

Gagasan kami diilhami pandangan Prof. Dr. Ir. Andi Hakim Nasoetion (almarhum), bahwa: "konsep dan teori statistika perlu dipahami secara memadai untuk dapat diterapkan secara bertanggung-jawab dalam pemecahan masalah nyata dalam dunia praktik. Pengguna harus terhindar dari pemakaian statistika sebagai suatu buku kumpulan resep ‘masakan’ yang sering menghasilkan misuse dan abuse”.
Gagasan kami terutama ditujukan kepada mahasiswa program-program studi sarjana dan alumni. Mereka yang disebut terakhir boleh jadi sedang berkiprah dalam dunia kerja atau sedang menempuh jenjang studi pasca sarjana. Alumni program-program studi sarjana dimaksud pernah mengikuti kuliah-kuliah dalam metodologi penelitian dan satu atau lebih matapelajaran dalam bidang statistika. Matapelajaran-matapelajaran tersebut mereka perlukan sebagai bekal berharga dalam menyiapkan dan melaksanakan kajian-kajian ilmiah untuk penulisan skripsi sarjana.
Sebagai suatu ilmu dan seni, statistika yang kaya dengan anggapan-anggapan sangat akrab dengan proses penjaringan, penyaringan dan pemecahan masalah ilmiah dalam penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagian dari pengembangan statistika sebagai suatu ilmu tersendiri berasal dari antisipasi terhadap masalah-masalah nyata dari dunia praktik. Konsep dan penalaran statistika dapat diterapkan hampir dalam semua langkah proses penelitian. Dari penemuan masalah, penyusunan suatu rancangan kajian, pengumpulan data, penganalisisan data, sampai dengan penafsiran data dan generalisasi. Bukan terbatas hanya pada tahap penganalisisan data saja seperti dikira oleh cukup banyak pengguna statistika.
Sayang sekali dalam penggunaan statistika tidak jarang terjadi hal-hal merugikan. Misalnya, menerima statistika secara dogmatis atau sebagai mitos, berpikir dan bertindak ritual. Mekanistis dalam penggunaannya, misuse, abuse, kurang mengelanakan akal sehat dalam langkah-langkah perancangan pengumpulan dan analisis data. Mengira bahwa simpulan statistis ialah hasil akhir. Banyak di antara pengguna statistika belum mengetahui bahwa statistika ialah juga suatu metode penelitian yang komplementer dengan metode-metode penelitian khusus lainnya dalam menemukan ‘kebenaran’ ilmiah. Malangnya lagi, metode-metode penelitian lainnya itu sendiri juga tidak sedikit dipahami dan digunakan secara mekanistis seperti halnya terjadi dalam pembelajaran statistika.
Suatu kajian/penelitian – termasuk untuk keperluan penyusunan Skripsi/Tesis/Disertasi yang diperlukan sebagai salah satu pra-syarat memperoleh gelar Sarjana/Master/Doktor dalam suatu Program Studi Sarjana 1/Sarjana 2/Sarjana 3 – dirancang, diselenggarakan dan ditulis sebagai suatu usaha memperoleh “Answers” atas “Inquires” terhadap masalah-masalah penting yang diketahui belum atau belum tuntas terpecahkan. Yaitu, yang teridentifikasi secara jernih berdasarkan hasil penjaringan dan penyaringan kritis terhadap suatu fakta/fenomena bermasalah.
Suatu kajian/penelitian ilmiah umumnya bekerja dengan sejumlah tidak sedikit peubah-peubah penelitian (research variables). Model(-model) yang digunakan dalam pernyataan-pernyataan masalah (problem statements) atau (jika ada) pernyataan-pernyataan hipotesis (hypothesis statements) maupun analisis-analisis data empirik harus dalam alur “Inquires-Answers” yang senyawa dan terikat pada tujuan-tujuan (objectives) serta implikasi-implikasi yang dirumuskan untuk suatu kajian/penelitian. Tujuan-tujuan dan implikasi-implikasi kajian/penelitian harus terakomodasikan dengan baik dan efektif dalam metode(-metode) serta prosedur(-prosedur) pengumpulan data yang dirancang dengan cermat, sah (valid) dan terandalkan (reliable).
Model-model linear atau non-linear (dalam teknik-teknik univariate analysis atau multivariate analysis) yang digunakan terhadap suatu gugus data empirik umumnya tidak hanya mengandung peubah-peubah dari Kelas E (research variables) tetapi boleh jadi juga mengandung peubah-peubah tambahan (extraneous variables) dari Kelas C (controled), Kelas D (dirturbing) atau Kelas R (random). Peneliti harus mampu mengidentikasi apakah atribut-atribut suatu peubah X dari peubah-peubah penelitian bersifat ‘pre-determined’ ataukah berupa sebagai suatu peubah acak (random variable) dan tipe pengaruhnya (terhadap suatu peubah Y dalam hubungan fungsi: X --> Y), yaitu dari corak ‘fixed effect’ atau ‘random effect’.
Karena
(1) keterbatasan “bekal” pengetahuan dalam Statistika dan Metodologi Penelitian – yang pernah didapat
(2) kedangkalan pemahaman cara bernalar statistis ketika mengintegrasikannya dengan metode penelitian terhadap masalah-masalah nyata ‘subject matter’ yang (akan) diteliti untuk dipecahkan
versus
Demand” yang diperlukan dalam mengoptimalkan dayaguna dan hasilguna penerapan statistika untuk memperoleh rancangan kajian dan “Answers” yang baik dan benar serta tidak ‘misuse’ atau ‘abuse, ditenggarai bahwa tidak sedikit mahasiswa/peneliti mengalami kesukaran dalam merancang dan menganalisis data kajian/penelitiannya.
Oleh karena itu agaknya diperlukan suatu komunikasi yang saling-menguntungkan, adil dan bermartabat antara Klien – Statistisi.

MARI MENJALIN KOMUNIKASI EFEKTIF
Kami bermaksud mengelola sebuah situs web sebagai suatu wadah komunikasi di antara Statisticians dan Clients dalam hal praktik Problems Solving with Statistics terhadap fenomena nyata yang (ingin) dikaji/diteliti.

Struktur blog-blog bertemali yang akan kami asuh direncanakan sebagai berikut:

PENGALAMAN KURANG MENYENANGKAN

Banyak orang pernah mendapat pengalaman kurang menyenangkan sewaktu belajar/mengajar statistika. Mereka ada yang merasa kurang memperoleh manfaat dari matakuliah itu sehingga kurang berminat untuk mendalaminya lebih lanjut. Ada pula yang merasa bahwa matakuliah statistika itu kurang relevan dengan bidang ilmu pengetahuannya, kurang menarik, kering dan penuh dengan rumus-rumus memusingkan.
Situasi tadi dapat berlanjut pada penggunaan statistika untuk penelitian, yang tidak sedikit mengandung kesan dogmatis, mekanistis, kurang mengelanakan ‘akal sehat’ sendiri dan keliruguna (misuse) atau ‘liwar-guna’ (abuse), yaitu melampaui hak penerapan statistika.
Kesukaran dan kebingungan pengguna dalam memahami statistika di antaranya bersumber dari adanya kenyataan bahwa dalam statistika sendiri terdapat cukup banyak istilah yang terkesan kurang konsisten lagi sukar segera dicari padanannya dengan istilah dalam bidang ilmu penerap, lambang-lambang yang belum banyak terbakukan seperti dalam ilmu fisika dan kimia, lagi cukup banyak adanya pengertian-pengertian yang tersirat.
Selain itu beberapa konsep masih dalam status diperdebatkan di kalangan statistisi sendiri. Dengan perkataan lain masih dalam status kontroversial. Sebaliknya, tidak sedikit dari pengguna statistika bersikap dogmatis dan memegang teguh beberapa mitos terhadap statistika tanpa penghayatan kritis.
Untuk beberapa dari kekurangan tadi dapat diberikan pembenarannya. Usia ilmu statistika masih muda dan sementara itu ada demikian banyak dan beranekanya bidang ilmu-pengetahuan dan teknologi yang menerapkannya. Suatu situasi yang berbeda dengan pada penerapan ilmu-ilmu tua seperti matematika, fisika, kimia dan biologi.
Kesukaran dan kebingungan banyak juga yang bersumber dari dalam diri pengguna sendiri. Misalnya dari rendahnya kadar penguasaan mereka terhadap masalah dan konsep-konsep dari bidang ilmu-pengetahuannya sendiri dan adanya pandangan bahwa statistika ialah suatu ilmu eksak.
Terhadap semua hal itu tampaknya diperlukan paradigma baru dalam pembelajaran statistika maupun dalam praktik perstatistikan untuk menggantikan cara-cara konvensional yang ternyata kurang efektif dan efisien itu.
Bahwa untuk mempelajari statistika secara mendalam atau mengembangkannya sebagai suatu ilmu tidak dapat disangkal diperlukan adanya dukungan penguasaan terhadap beberapa cabang matematika. Tetapi statistika bukan matematika. Statistika menerima bahwa di antara hal-hal pasti di dunia fana ini ialah ketakpastian itu sendiri. Statistika mempelajari adanya keteraturan-keteraturan, yaitu struktur dalam suatu sistem yang terbangun untuk suatu gugus data yang mengandung unsur ketak-pastian.
Seni statistika mencakup demikian banyak pertimbangan dan keakrabannya dengan proses penemuan dan inquiry ilmiah (Weldon, 1995). Dalam statistika, teori terdiri atas gagasan besar yang membantu kita berkali-kali untuk memilah keluar dari kerumitan yang terdapat dalam penafsiran data empiris sebagai akibat hadirnya keragaman tidak terhindarkan yang tak-terjelaskan. Yaitu, dari pengaruh galat-galat sistematis yang menimbulkan bias maupun galat-galat acak yang dapat mengaburkan dan mengurangi efisiensi inferens.
Beberapa gagasan statistika paling baik bila diuraikan secara matematis. Tetapi tidak sedikit di antaranya dapat dijelaskan tanpa menggunakan matematika secara intensif. Situasi seperti ini sebenarnya juga dihadapi oleh beberapa bidang ilmu-pengetahuan dan teknologi yang memandang dan menerima matematika sebagai suatu sarana berguna dan berdaya. Kebolehan suatu teori dalam statistika tidak dinilai dari gemerlap bobot sofistifikasi matematika yang digunakan.
Tidak berlebihan jika ada statistisi profesional yang menuntut bahwa statistika dapat dipandang sebagai suatu metode penelitian juga. Pernyataan tersebut tentu tidak dimaksudkan sebagai suatu tuntutan bahwa statistika adalah satu-satunya metode penelitian yang diperlukan. Tidak ada yang perlu dipertentangkan antara metode statistika dengan sembarang metode penelitian khusus untuk suatu bidang ilmu bukan statistika, pengetahuan dan teknologi. Adanya kekhususan metode penelitian dalam suatu bidang ilmu-pengetahuan bukan statistika timbul karena tuntutan keperluan nyata, misalnya dari karakteristik bahan penelitian, peubah-peubah konsep dan pengukuran atau penilaian atribut-atribut suatu objek untuk suatu peubah.
Statistika sebagai suatu alat dapat diperankan dalam nyaris semua langkah kegiatan penelitian. Pernyataan ini membantah pandangan dari tidak sedikit pengguna statistika yang menyangka statistika baru diperlukan pada tahap pengolahan data.
Penelitian empiris akan berhubungan dengan data nyata yang belum tersedia atau sudah tersedia. Data yang didapat dari kegiatan pengumpulan data tentu diharapkan yang bermutu tinggi. Yaitu, data mutakhir yang didapat dengan cara yang sah, terandalkan, seksama dan teliti serta mencukupi rincian sesuai keperluan. Statistika ingin berhadapan dengan data bermutu tinggi, baik untuk peubah-peubah penelitian yang ‘kualitatif’ mau pun ‘kuantitatif’ untuk dianalisis secara ‘kuantitatif’. Dalam statistika berlaku pandangan "garbage in garbage out" (GIGO) yang dapat menghasilkan “low output”.
Seperti halnya dengan metode ilmiah yang bekerja dengan data empiris, statistika tidak dapat bekerja dengan peubah yang atribut-atributnya tidak dapat diukur atau dinilai. Dengan data dari peubah-peubah terukur ada teknik statistika yang mampu membangkitkan peubah konseptual atau peubah konstruk. Atau sebaliknya, untuk suatu peubah terukur dapat diberikan faktor-faktor konseptualnya. Apakah metode penelitian kualitatif bekerja dengan peubah-peubah tidak dapat diukur atau dinilai?
Ada tiga golongan orang masing-masing dengan sikap berbeda dalam memandang penggunaan metode kuantitatif khususnya statistika untuk penelitian. Golongan pertama ialah yang a priori menolak penggunaan statistika sebagai suatu alat dalam penelitian di bidangnya. Mereka ‘alergi’ sekali terhadap statistika dan menuntut bahwa yang diperlukan untuk suatu penelitian dalam bidangnya ialah pendekatan dengan metode kualitatif. Tetapi simak misalnya Miles, M. B. & A. M. Huberman. 1994. 2nd Ed. Qualitative Data Analysis. SAGE Pub., London.
Golongan kedua ialah mereka yang mempercayai statistika secara dogmatis, kurang menggunakan akal sehat dalam menafsirkan hasil analisis data dan mekanistis dalam menarik simpulan dari suatu ‘keputusan’ statistis. Kurang membahasnya untuk mendapatkan tafsiran kembali dalam bahasa bidang ilmunya sendiri sebelum menarik simpulan-simpulan yang bermakna. Mereka tadi menerapkan statistika secara ritual.
Blog ini boleh jadi masih berguna untuk golongan kedua tadi dalam usaha mengubah pandangan atau sikap tadi terhadap statistika. Termasuk dalam golongan ini ialah mereka yang menganut pandangan:

“Statistika hanyalah suatu alat belaka untuk penelitian dalam bidang ilmu kita. Peran terpenting statistika ialah pada langkah pengolahan data. Oleh karena itu, jangan ‘alat’ tersebut menjadi tujuan yang menentukan komponen-komponen lainnya dari penelitian”

tanpa mengetahui lebih dalam bagaimana sebaiknya menerapkan statistika dalam memecahkan suatu masalah praktis.
Golongan ketiga ialah mereka yang ingin menggunakan statistika sebagai suatu alat untuk penelitian dalam suatu bidang ilmu bukan statistika lebih efektif, efisien dan terpadu. Mereka merasa perlu mengetahui bagaimana menggunakan statistika secara benar dan baik sebagai suatu alat untuk penelitian dalam bidang ilmunya. Dengan sadar atau tidak tersadari tidak sedikit pengguna statistika terjerumus kepada berbuat keliru dari salah-guna atau menyalah-gunakan statistika. Yang disebut terakhir tentu tidak etis karena sudah termasuk berdusta dengan statistika. Kendati ini mungkin dianggap perlu oleh pengguna.